7 Ciri-Ciri Teks Eksplanasi yang Gak Bakal Kamu Lewatkan!

Halo, Sobat Penulis! Pernah denger teks eksplanasi? Atau mungkin udah sering baca tapi gak ngeh? Tenang, artikel ini bakal ngebahas tuntas ciri-ciri teks eksplanasi biar kamu gak lagi bingung. Bayangin, kamu bisa nulis teks eksplanasi sekeren penulis profesional! Penasaran? Yuk, simak bareng-bareng!

teks eksplanasi

1. Informasi Berdasarkan Fakta (No Hoax!)

Ciri pertama yang wajib ada di teks eksplanasi adalah informasi yang berdasarkan fakta. Gak boleh ada hoax, mitos, atau opini pribadi yang gak bisa dibuktikan. Ingat, teks eksplanasi bertujuan menjelaskan suatu fenomena secara ilmiah dan objektif. Contohnya, kalau kamu mau jelasin tentang proses terjadinya hujan, ya harus berdasarkan siklus hidrologi, bukan mitos tangisan Nyi Roro Kidul.

2. Menjawab Pertanyaan "Bagaimana" dan "Mengapa"

Teks eksplanasi bukan cuma ngasih tau "apa" yang terjadi, tapi juga menjelaskan "bagaimana" prosesnya dan "mengapa" fenomena itu bisa terjadi. Jadi, bukan cuma bilang "hujan terjadi karena air jatuh dari langit," tapi juga harus jelasin proses penguapan, kondensasi, dan presipitasi. Nah, ini yang bikin teks eksplanasi beda dari jenis teks lainnya!

siklus air

3. Struktur yang Teratur: Pernyataan Umum, Deretan Penjelas, dan Interpretasi

Teks eksplanasi punya struktur yang rapi dan teratur. Bagian awal adalah pernyataan umum yang memperkenalkan fenomena yang akan dijelaskan. Selanjutnya, ada deretan penjelas yang memaparkan proses terjadinya fenomena secara detail. Terakhir, ada interpretasi (opsional) yang berisi kesimpulan atau pesan dari penulis. Bayangin kayak bikin burger, ada rotinya (pernyataan umum & interpretasi) dan isinya (deretan penjelas).

4. Menggunakan Kalimat Konjungsi Kausalitas dan Kronologis

Ciri khas lain dari teks eksplanasi adalah penggunaan konjungsi kausalitas (sebab-akibat) dan kronologis (urutan waktu). Kata-kata seperti karena, sehingga, oleh karena itu, setelah, kemudian, selanjutnya, dan sebagainya, bakal sering kamu temui. Ini penting untuk menunjukkan hubungan antar tahapan dalam proses yang dijelaskan. Misalnya, "Setelah air menguap, kemudian terjadi proses kondensasi karena suhu udara yang lebih dingin di atmosfer."

5. Istilah Ilmiah yang Tepat dan Akurat

Karena berlandaskan fakta, teks eksplanasi sering menggunakan istilah ilmiah. Tapi, pastikan istilah yang digunakan tepat dan akurat, ya. Jangan asal comot istilah yang gak kamu pahami artinya. Kalau perlu, lakukan riset dulu biar informasinya valid dan terpercaya. Misalnya, saat menjelaskan tentang gerhana matahari, gunakan istilah korona, umbra, penumbra, dan sebagainya.

gerhana matahari

6. Bersifat Informatif dan Objektif (No Baper!)

Tujuan utama teks eksplanasi adalah memberikan informasi yang jelas dan objektif. Jadi, hindari penggunaan bahasa yang subyektif, emosional, atau bersifat persuasif. Fokus pada penyampaian fakta dan data yang akurat, bukan untuk mempengaruhi pembaca. Misalnya, hindari kalimat seperti "Gerhana matahari adalah fenomena alam yang sangat indah dan menakjubkan." Lebih baik gunakan kalimat "Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan berada di antara bumi dan matahari."

7. Disajikan Secara Logis dan Mudah Dipahami

Meskipun menggunakan istilah ilmiah, teks eksplanasi harus tetap mudah dipahami oleh pembaca. Sajikan informasi secara logis dan sistematis, gunakan bahasa yang lugas, dan hindari kalimat yang terlalu panjang dan rumit. Bayangkan kamu lagi jelasin sesuatu ke temanmu, pasti kamu akan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, kan?

Baca Juga: loading

Tips Tambahan:

  • Riset Mendalam: Lakukan riset mendalam tentang topik yang akan kamu tulis. Pastikan sumber informasi yang kamu gunakan kredibel dan terpercaya.
  • Buat Kerangka Tulisan: Sebelum menulis, buat kerangka tulisan agar struktur teks eksplanasi kamu lebih terarah dan sistematis.
  • Baca Ulang dan Edit: Setelah selesai menulis, baca ulang dan edit tulisanmu untuk memastikan tidak ada kesalahan ejaan, tata bahasa, atau informasi yang kurang akurat.

Contoh Kasus:

Misalnya, kamu ingin menjelaskan tentang tsunami. Kamu harus menjelaskan definisi tsunami, proses terjadinya (pergerakan lempeng bumi, gempa bumi bawah laut), dampak yang ditimbulkan, dan upaya mitigasi bencana. Kamu bisa menyertakan data statistik tentang jumlah korban tsunami di suatu wilayah atau studi kasus tentang efektivitas sistem peringatan dini tsunami.

tsunami

Kesimpulan:

Nah, itu dia 7 ciri-ciri teks eksplanasi yang wajib kamu ketahui. Dengan memahami ciri-ciri ini, kamu bisa menulis teks eksplanasi dengan lebih baik dan informatif. Ingat, kunci utama menulis teks eksplanasi adalah fakta, logika, dan kejelasan. Gimana? Udah siap jadi master teks eksplanasi?

Yuk, share pengalaman kamu dalam menulis teks eksplanasi di kolom komentar! Ada pertanyaan? Jangan ragu untuk bertanya juga, ya! Pantengin terus blog ini untuk informasi menarik lainnya seputar dunia tulis-menulis. See you!

Posting Komentar